just check !

Sabtu, 12 Januari 2013


“ KEMISKINAN, MASALAH UTAMA DI NEGERI KITA “


Kemiskinan dapat diartikan keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan (makanan , pakaian , tempat berlindung), pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya meraih pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan juga diartikan keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .Menurut data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), angka kemiskinan Indonesia pada 2008 sebesar 37,17 juta dan di 2009 menjadi 33,714 juta. Jika dilihat dari data, angka kemiskinan memang turun yang diperkirakan sekitar 4 jutaan. Walaupun mengalami penurunan, tetap saja saat ini masih banyak orang miskin dan orang tidak mampu di Indonesia.

Kemiskinan saat ini memang merupakan suatu kendala dalam masyarakat ataupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Kemiskinan menjadi masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai merabah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Pusaran arus besar pemikiran sekitar kita saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi. Bersumber konstruksi ini, penanganan pengurangan orang miskin berpotensi bersilang jalan. Pada satu kutub kemiskinan diatasi lewat pemberdayaan –mengasumsikan potensi inheren orang miskin. Kemiskinan menjadi masalah sosial ketika stratifikasi dalm masyarakat sudah menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas. sehingga adanya kejanggalan dalam interaksi antara orang yang berada di tingkatan yang dibwah dan di atasnya.

Kemiskinan juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang akhirnya akan merusak lingkungan itu sendiri. Penduduk miskin yang terdesak akan mencari lahan-lahan kritis atau lahan-lahan konservasi sebagai tempat pemukiman. Lahan-lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan penyangga atau mempunyai fungsi konservasi tersebut akan kehilangan fungsi lingkungannya setelah dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman. Akibat berikutnya, maka akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan.

Kedua, lapangan pekerjaan, penduduk miskin tanpa mata pencaharian akan memanfaatkan lingkungan sekitar, sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhannya tanpa mempertimbangkan kaidah-kaidah ekologis yang berlaku. Karena desakan ekonomi, banyak penduduk yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memasuki kawasan-kawasan yang sebenarnya dilindungi, apabila tidak dicegah dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama menyebabkan kawasan lindung akan berkurang bahkan hilang sama sekali, yang berdampak pada hilangnya fungsi lingkungan (sebagai pemberi jasa lingkungan)


Sedangkan Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.  Masalah sosial sangan dekat kaitannya dengan kriminalitas.
Masalah sosial timbul dari kekurangan – kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor – faktor baik ekonomis, biologis, biopsokologis dan kebudayaan. Problema- problema yang berasal dari faktor ekonomis antara lain adalah kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya.
Salah satu masalah sosial yang banyak dan seringkali terjadi di Indonesia adalah Kemiskinan. Hingga kini masih terjadi di sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain :


a. Kebodohan
b. Kurangnya kreativitas individu
c. Tingkat kelahiran yang tinggi
d. Pengaruh lingkungan
pemerintah Indonesia telah memulai untuk mengentaskan kemiskinan. Namun, sampai saat ini belum membuahkan hasil yang optimal atau yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah sendiri.
Kemiskinan sendiri tidak akan tuntas jika individu tersebut tidak sungguh- sungguh mengubah keadaan hidup sesuai dengan taraf kehidupan kelompok sosialnya dan mau menggunakan tenaga, mental, fisik dan semua aspek yang ada. Sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya dan mampu memenuhi segala kebutuhan dirinya maupun anggota keluarganya.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang tak kunjung tuntas. Walaupun berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut sudah dilakukan, namun sampai saat ini pun belum selesai juga. taraf hidup kelompok dan juga tidak  mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut sejarah, keadaan kaya dan miskin secara berdampingan tidak merupakan masalah sosial. Pada waktu ditetapkannya taraf hidup sebagai suatu kebiasaan, maka kemiskinan timbul menjadi suatu masalah sosial. Pada saat individu tersebut sadar akan kedudukan ekonominya, maka mereka mampu untuk mengatakan dirinya kaya atau miskin.
Kemiskinan yang terjadi di banyak tempat di Indonesia ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
a. Kebodohan
Tingkat kebodohan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Bahkan menjadi hal terpenting yang harus ditiadakan. Hal ini karena individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan, keterampilan yang memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan dan dapat menaikkan taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi kebutuhannya. Sehingga

b. Kurangnya kreativitas individu
Jika seseorang dapat menggunakan kekretivitasnya, tidak dipungkiri mereka dapat memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka dapat menggunakan sarana prasarana dan segala aspek – aspek yang ada untuk mencari dan mendapatkan sumber penghasilan.
c. Tingkat kelahiran yang tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang lebih besar, sehingga dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama – lama terkuras. Namun hal ini berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih serta menetap. Mereka menganggap masih mampu menghidupi anggota kelompoknya. Maka mereka tidak dianggap sebagai kelompok sosial miskin. Hal ini tampak sebagian besar di kota – kota besar.
d. Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Lingkungan hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Seseorang yang berada di lingkungan miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan. Apalagi individu – individu dalam kelompok tersebut adalah individu – individu yang tidak mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya serta berada dalam gelombang kebodohan.
e. Keturunan
Tingkat ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan jelas. Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan akan memyebabkan ia ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupan yang sedang dilaluinya adalah takdir dari Tuhan Yang Maha Esa.
Hal – hal lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota – kota besar yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota, kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan di kota besar. Namun banyak juga dari mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau keterampilan/ kreativitas. tertentu untuk bekerja di kota.Dan juga mereka tidak mempunyai sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung – katung tidak menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya.
Dari masalah kemiskinan yang terjadi tersebut, maka dampak atau akibat yang dapat terjadi yaitu meningkatnya tingkat kriminalitas. Kriminalitas disini yang sering terjadi antara lain adalah pencurian, pencopetan, perampokan, dll. Mereka melakukan hal itu atas dasar pemenuhan kebutuhan, karena mereka tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya. Seseorang cenderung melakukan apa saja jika terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik itu dengan cara halal maupun tidak. Sehingga tingkat kriminalitas di kota – kota besar meningkat.
Pemerintah pun sudah berusaha mengentaskan kemiskinan yang tidak hanya terjadi di desa tersebut, namun juga terjadi di berbagai daerah lain. Namun masalah ini tak kunjung usai, masih saja melanda sebagian besar masyarakat. Entah karena faktor masyarakat atau individunya ataupun pemerintahnya. Dari hasil survey penulis, pemerintah tidak sepenuhnya dapat disalahkan karna kegagalannya menanggulangi masalah ini. Karna kebanyakan masyarakat di indonesia mempunyai tingkat kemalasan yang cukup tinggi. Mereka malas melainkan beberapa faktor, misalnya lingkungan. Sulit mendapatkan pekerjaan merupakan alasan utama. Sehingga diantara mereka menganggap ini sudah takdir. Lalu akibatnya tidak mau berusaha mencari pekerjaan. Gelandangan dan pengemis pun banyak dimana mana.













KESIMPULAN            : kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang terjadi di indonesia. Disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebodohan,kurangnya kreativitas, minimnya lapangan kerja dll. Sebagai akibatnya, terjadilah kriminalitas dimana mana. Masalah satu ini dapat ditanggulangi apabila pemerintah dan rakyat saling berperan satu sama lain.


SOLUSI                       : seharusnya pemerintah membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi. Sehingga tingkat kemiskinan di indonesia berkurang. Selain itu masyarakat tidak hanya menyerah kepada takdir. Melainkan harus berusaha. Kata kemiskinan dapat dihapus apabila pemerintah membuka lapangan kerja lebih luas lagi. Sehingga masyarakat dapat bekerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran di kota-kota besar. Selain itu masyarakat harus memanfaatkan fasilitas – fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Seperti gratis sekolah. Hal itu dapat meminimkan tingkat kebodohan yang dapat berujung dengan kemiskinan.


RICKY REYHANDIKA ROUZY
16112291
1KA38 - universitas gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar